A nimo masyarakat terhadap dunia perikanan, akhir-akhir ini terus meningkat. Hal ini disambut gembira oleh sebagian orang, salah satunya ad...

Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Kepis

Animo masyarakat terhadap dunia perikanan, akhir-akhir ini terus meningkat. Hal ini disambut gembira oleh sebagian orang, salah satunya adalah masyarakat Desa Burikan yang akhirnya memutuskan untuk membentuk kelompok pembudidayaan ikan yang bernama “Mina Kepis”.
Sejarah Singkat
Berdirinya Kelompok Pembudidaya Ikan (KPI) Mina Kepis di Burikan, Sumberadi, Mlati, Sleman ini diawali dengan didirikannya organisasi Taruna Tani Burikan pada tahun 1983. Organisasi ini merupakan organisasi yang menghimpun dan mempunyai beberapa seksi kegiatan wiraswasta yang bergerak dalam bidang pertanian, perkebunan, dan perikanan. Dengan berjalannya waktu, bidang perikanan merupakan bidang yang paling banyak diminati. Kegiatan serta hasil usaha yang meliputi bidang ini selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini didukung dengan letak Desa Burikan yang berhimpitan dengan Kali Lempong sehingga memudahkan untuk pengairan. Atas dasar inilah Taruna Tani Burikan berganti nama dan terlahir kembali dalam Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Kepis.

KPI Mina Kepis
Keorganisasian
Struktur kepengurusan KPI Mina Kepis terdiri dari pembina, pengawas, ketua, sekretaris, bendahara, seksi-seksi, dan beberapa anggota. Organisasi ini diketuai oleh Bapak Juwito, yang beranggotakan sejumlah 32 orang. Rapat pengurus diadakan jika perlu dan rapat pleno diadakan setiap bulan sekali tiap malam senin di minggu pertama.
KPI mina Kepis juga memiliki sebuah koperasi yang setiap anggotanya wajib menjadi anggota dari koperasi tersebut. Usaha koperasi ini meliputi penjualan plastik serta oksigen untuk pengepakan ikan. Uang yang harus disetorkan oleh anggota baru yaitu Rp 60.000, sedangkan SHU diberikan kepada anggota setiap akhir tahun. Selain mendapatkan SHU dari koperasi, para anggota juga mendapat 25% dari hasil potongan 1% di tambah dari hasil tangkap di bak kelompok.
Komoditas Ikan Budidaya
KPI Mina Kepis memiliki 2 macam jenis ikan yang dibudidayakan, yaitu jenis ikan hias dan ikan konsumsi. Jenis ikan hias yang dibudidayakan adalah koi, komet, tiger cat fish (lele Amerika), dan aligator, sedangkan jenis ikan konsumsi yang dibudidayakan adalah gurameh, nila, bawal, lele, dan patin. Jens ikan konsumsi yang mendatangkan keuntungan paling besar adalah ikan nila dan untuk jenis ikan hias adalah ikan koi.
Keuntungan dari budidaya nila adalah kemampuan untuk bereproduksi yang cukup tinggi. Antara 2-3 bulan dari bibit, ikan nila sudah dewasa dan dapat menghasilkan telur setiap bulan sebanyak satu kali. Sifat ikan nila yang cepat menghasilkan anak ikan, menyebabkan kelebihan populasi ikan nila dalam kolam, yang berdampak pada pertumbuhan ikan yang lambat. Hal ini dapat dilihat pada saat panen ikan nila, ukuran nila terbagi dalam berbagai ukuran, mulai dari ikan-ikan kecil, sedang, dan besar. Ikan jantan akan terlihat lebih besar dari ikan betina dikarenakan sifat alamiah ikan betina untuk menghasilkan anak-anak ikan. Pada saat bertelur induk ikan betina tidak makan sekurang-kurangnya 10 hari untuk menjaga larva yang berada dalam mulutnya. Koi (Cyprinus capriyo) termasuk ikan hias eksotis yang semakin banyak penggemarnya. Selain di pelihara sebagai hobi, koi juga bisa dijadikan lahan bisnis yang menjanjikan. Pesona warna dan lekukannya yang indah, juga keelokan yang dipertontonkan tatkala menyembul dan melompat ke atas air membuat harganya melambung tinggi.
Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Kepis pernah menjadi juara harapan tingkat Nasional pada tahun 2005 untuk inbud nila.  Untuk ikan koi yang sudah pernah memenangkan berbagai macam lomba harga yang ditawarkan dapat mencapai 2 milyar.
Produksi
KPI Mina Kepis sampai saat ini baru dikembangkan pembudidayaan dengan dua cara yaitu cara tradisional dan sebagian besar menggunakan cara semi intensif. Perbedaan umum kedua cara disajikan pada Tabel 1 yang menyajikan informasi perbedaan dilihat dari spesifikasi kolam, pemberian pakan, dan sistem pemeliharaan.
Tabel 1: Perbedaan budidaya ikan secara tradisional dan semi intensif pada KPI Mina Kepis
NoKriteriaTradisionalSemi Intensif
1Spesifikasi KolamBelum memenuhi standarDisesuaikan dengan spesifikasi kolam yang ideal
2Pemberian PakanMaksimal 3 kali sehari dengan takaran sesuai dengan perkiraanSebanyak 4-5 kali sehari dg takaran sesuai kebutuhan (sudah termasuk pakan tambahan dan vitamin)
3Sistem PemeliharaanPolikulturMonokultur
Air dikelola dan dipelihara kejernihannya berdasarkan penyesuaian terhadap jenis ikan, dibersihkan dari kotoran untuk meminimalisir dan mencegah hama penyakit, serta di jaga kisaran pH air antara 7-7,5 dengan suhu ± 27C.
Pakan yang dipakai terdiri dari dua jenis, yaitu pakan alami berupa  fitoplankton dan pakan buatan berupa pelet. Fitoplankton ditumbuhkan melalui pemupukan dengan menggunakan pupuk organik (pupuk kandang) dan anorganik (Urea, TSP). Pemupukan dilakukan secara periodik sesuai dengan kepadatan fitoplanktonyang diinginkan. Pakan buatan yang digunakan harus mengandung kadar protein yang cukup dan bermutu bagi pertumbuhan ikan, selain itu harus mengandung cukup vitamin dan mineral guna menambah daya tahan tubuh dan menghindari penyakit malnutrisi. Pakan juga harus memenuhi persyaratan fisik yang diperlukan agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh ikan, yaitu jumlah pakan disesuaikan dengan ukuran dan umur ikan yang di pelihara.
Pemasaran
Sistem pemasaran menggunakan sistem satu pintu, yaitu jika ada anggota yang memanen ikan maka ikan di tampung terlebih dahulu di dalam kelambu atau hava yang telah disediakan di pasar. Anggota tidak boleh memasarkan dan melayani pembeli karena sistem penjualan sudah ditangani olrh petugas khusus. Total hasil penjualan untuk tiap anggota di potong sebesar 7% dengan perincian 1 % untuk pengembangan cara pasar; 2 % untuk oksigen plastik; dan 4 % untuk petugas penjualan.
Pasar ikan Mina Kepis buka setiap hari pukul 07.00 sampai 17.00 WIB. Omset penjualan setiap hari dapat mencapai 5 hingga 6 juta rupiah, namun pada hari minggu dapat mencapai hingga 8 juta rupiah. Calon pembeli diberi kebebasan untuk memilih ikan yang akan dibeli dan akan dilayani dengan ramah serta profesional.
Setiap anggota KPI Mina Kepis wajib untuk menjadi anggota koperasi. Keuangan kelompok di pegang dan dikelola oleh bendahara. Ada tiga jenis buku yang dipergunakan yaitu buku potongan 1 %, buku koperasi, dan buku kas induk. Sumber pemasukan berasal dari sisa sewa kolam ke desa, iuran wajib perbulan (Rp 1.000  untuk setiap anggota), dan sumbangan apabila ada kunjungan dari lembaga atau organisasi lain.
Setiap anggota diberi fasilitas tempat penampung ikan di pasar, sesuai dengan mobilitasnya masing-masing. Bagi yang mempunyai mobilitas tinggi keuntungan kotor (brutto) yang di peroleh per hari dapat mencapai minimal lima ratus ribu rupiah. Sebanyak 80% dari 32 anggota menggantungkan hidupnya pada sektor perikanan, sedangkan sisanya yaitu 20% hanya sebagai usaha sampingan.
Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Kepis
Alamat : Burikan, Sumberadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 55288

1 komentar: